Om: Berani ngelamar anak saya, kerjaan kamu apa?
Pemuda: Saya pedagang softek, Om.
Om: Apa hebatnya?
Pemuda: Tentu saja saya bisa menjadi pembalut luka hati anak Om.
Om: Lambemu.. *diusir*
--------------
Om: Berani ngelamar anak saya, kamu kerja apa?
Pemuda: Dulu saya kerja bikin lemari Om, tapi sudah berhenti. Sekarang saya pengen kerja bikin cucu untuk Om.
Om: Ndasmu! *lempar sepatu AP*
---------------
Om: Berani ngelamar anak saya, kerjaan kamu apa?
Pemuda: Saya pengangguran Om, udah bosan ngelamar kerja, makanya mau ngelamar anak Om aja, boleh?
Om: Hahaha... Ngimpi! *banting blangkon*
------------------
Om: Berani ngelamar anak saya kamu siapa?
Pemuda: Sudrun, Om
Om: Rumahmu dimana?
Pemuda: Ditinggal, Om
Om: Nah, kamu tinggalnya dimana?
Pemuda: Di rumah, Om.
Om: DRUN, KAMU UDAH PERNAH DIBACOK KERIS BENGKOK BELUM?! *ngasah keris*
---------------
Om: Siapa kamu berani ngelamar anak saya?
Pemuda: Saya Seno, Om
Om: Owh... Jadi kamu yang suka gangguin Nobita itu ya?
Pemuda: ITU SUNEO, OM!!!
Om: Lhah trus kamu Seno mana?
Pemuda: SENO TO DRUG!! MUAHAHAHA *lari ingkling*
-----------------
Om: Ber4ni nGeL4m4R aNak saYaH, K4moh tuH c4P4h c1H?
Pemuda: Buset dah. Saya ga alay, Om!! *nyebur comberan*
Posting Komentar